210609015 PG.A
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru,
siswa, dan komponen lainnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran .Dengan
kata lain, pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Pada masa ini ada
istilah pembelajaran tematik atau bisa juga disebut dengan pembelajaran
terpadu, yaitu pembelajaran yang menggunakan tema tertentu untuk mengaitkan antara
beberapa isi matapelajaran dengan pengalaman kehidupan sehari-hari peserta
didik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi mereka. Di mana
biasanya pembelajaran tematik itu sendiri digunakan pada kelas bawah yakni
kelas 1, 2, dan 3 MI.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar
Belakang Pembelajaran Tematik
Peserta
didik yang masih berada pada sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yakni
khususnya pada kelas bawah, kelas 1, 2 dan 3 adalah berada pada rentangan usia
dini. Di mana pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasannya
seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Umumnya tingkat
perkembangan masih memendang bahwa segala sesuatu itu sebagai keutuhan (
holistik ) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana .
proses pembelajarannya masih bergantung pada objek-objek konkrit dan pengalaman
yang dialami peserta didik secara langsung.
Sampai
saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di MI untuk setiap mata pelajaran
dilakukan secara terpisah. Misalnya, Agama Islam 2 jam pelajaran, BHS Indonesia
2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran begitu pula dengan pelajaran yang lainnya.
Dalam penyampaian materinya pun masih monoton tanpa dikaitkan dengan materi
pelajaran yang lain. Padahal pada usia tersebut pemikiran peserta didik masih
bersifat holistik, sehingga pembelajaran terpisah malah menyulitkan mereka. Hal
tersebut banyak menyebabkan tingginya angka peserta didik mengulang kelas
bahkan putus sekolah.data tahun 1999/2000 menyebutkan bahwa angka mengulang
kelas 1 (11,6%), kelas 2 (7,5%), kelas 3 (6,13%), kelas 4 (4,64%), kelas 5 (3,1%),
dan kelas 6 (0,37%). Pada tahun yang sama angka putus sekolah kelas 1 (4,22%),
masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas 2 yakni (0,83%), kelas 3
(2,27%), kelas 4 (2,71%), kelas 5 (3,79%), dan kelas 6 (1,78%).
Kondisi
yang memprihatinkan tersebut juga disebabkan oleh kurangnya pendidikan
prasekolah atau Taman Kanak-kanak di daerah terpencil. Padahal pendidikan
prasekolah sangat membantu kesiapan peserta didik untuk melanjutkan proses
pendidikan ke jenjang berikutnya yakni SD/MI.
Atas
dasar pertimbangan tersebut dan dalam rangka implementasi standar isi atau (SI)
yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, pelaksanaan pembelajaran pada
kelas bawah yakni kelas 1, 2, dan 3 MI akan lebih tepat jika dikelola dengan
pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik untuk semua mata
pelajaran.
B.
Kurikulum
Pembelajaran Tematik
Model
kurikulum pembelajaran terpadu yang termasuk dalam pembelajaran tematik
meliputi pengorganisasian dan klasifikasinya ( Trianto; 2007 ).
Di sini akan dibahas
tentang pengorganisasian kurikulum pembelajaran tematik.
Menurut Nasution S, ada
tiga tipe kurikulum pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1) Separated
Subject Curriculum, yakni kurikulum yang
segala bahan mata pelajarannya disajikan secara terpisah-pisah sehingga banyak
mata pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya.
2) Correlated
Curriculum, ialah bentuk kurikulum yang
menunjukkan adanya suatu hubungan antara matapelajaran yang satu dengan yang
lain.
Prinsip-prinsip
berhubungan mata pelajaran korelasi ini dapat dilaksanakan dengan cara :
·
Antar dua mata
pelajaran diadakan hubungan secara insidental.
·
Memperbincangkan suatu
pokok masalah tertentu dalam berbagai mata pelajaran.
·
Menghilangkan
batas-batas antar mata pelajaran atau biasa disebut dengan Broad Field.
3) Integrated
Curriculum, yang dimaksud dengan integrasi
adalah perpaduan, koordinasi dan keseluruhan. Mata pelajaran yang disajikan
disesuaikan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.
C.
Ruang
Lingkup Pembelajaran Tematik
Ruang
lingkup pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran inti pada kelas 1,
2, dan 3 MI/SD. Mata pelajaran tersebut meliputi Pendidikan Agama Islam, Bahasa
Indonesia, IPA, IPS, Pendidikan Kewarganegaraan, Seni Budaya dan Keterampilan,
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Latar
belakang pembelajaran tematik adalah melihat dari tingginya angka mengulang
kelas dan putus sekolah pada peserta didik di MI/SD terutama pada kelas bawah
yakni kelas 1, 2, dan 3. Serta kurangnya sarana prasekolah ( TK ) di daerah
terpencil yang juga dapat mempengaruhi kesiapan peserta didik di kelas 1 MI/SD.
2. Kurikulum
pembelajaran tematik pengorganisasiannya dibagi 3, yaitu separated subject
curriculum, correlated curriculum, dan integrated curriculum.
3. Ruang
lingkup pembelajaran tematik adalah seluruh mata pelajaran inti di sekolah pada
kelas bawah MI/SD kelas 1, 2, dan 3.
DAFTAR
PUSTAKA
Paket konsep Dasar Pembelajaran
Tematik
Dr.S Nasution. 2001. Asas-asas
Kurikulum. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Suryo subroto. 2005.
Tata laksana kurikulum. Jakarta : PT Rineka Cipta